Linimasa Muhammadiyah 1961- 1970
1961
- 16 Juli 1961. Pembentukan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
- 14 Agustus 1961. Hisbul Wathon dan organisasi kepanduan lainnya melebur menjadi Pramuka. Sukarno juga melantik Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Ka Kwarnas Pertama.
- Atas jasa KH. Ahmad Dahlan dalam membangkitkan kesadaran bangsa ini melalui pembaharuan Islam dan pendidikan, Pemerintah RI menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional (SK Presiden no. 657 tahun 1961). Dasar-dasar penetapan itu ialah: 1. KHA. Dahlan telah mempelopori kebangkitan umat Islam untuk menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar dan berbuat; 2. Organisasi Muhammadiyah yang didirikannya, telah banyak memberikan ajaran Islam yang murni kepada bangsanya. Ajaran yang menuntut kemajuan, kecerdasan, dan beramal bagi masyarakat dan ummat, dengan dasar iman dan Islam; 3. Dengan organisasinya, Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha sosial dan pendidikan yang amat diperlukan bagi kebangkitan dan kemajuan bangsa, dengan jiwa ajaran Islam; 4. Dengan organisasinya, Muhammadiyah bagian wanita (Aisyiyah) telah mempelopori kebangkitan wanita Indonesia untuk mengecap pendidikan dan berfungsi sosial, setingkat dengan kaum pria.
- 25-27 November 1961. Sidang Tanwir di Yogyakarta menerima rencana Garis Perjuangan Muhammadiyah dari Dr. Sukiman Wiryosanjoyo, intinya menghendaki agar Muhammadiyah memperluas bidang perjuangannya, tidak hanya menitikberatkan dalam bidang sosial, tetapi juga meliputi bidang-bidang lain yang menjadi alat untuk memperjuangkan tegaknya Agama Islam.
- Kongres Mahasiswa Universitas Muhammadiyah di Yogyakarta, yang kemudian memperkuat gagasan untuk mewujudkan sebuah wadah untuk mahasiswa Muhammadiyah.
1962
- Muktamar ke-35 Muhammadiyah di Jakarta. KH.Ahmad Badawi terpilih sebagai Ketua PP. Muhammadiyah menggantikan KH.M.Yunus Anis. Pada resepsi penutupan Muktamar, Presiden Sukarno turut memberi sambutan yang berjudul “Makin Lama Makin Cinta”, dan Dr. Roeslan Abdoelgani dengan sambutan berjudul “Palu Godam terhadap Kolonialisme dan Imperialisme, Muhammadiyah sebagai Gelombang Pemukul Kembali terhadap Kolonialisme dan Imperialisme”.
- Muktamar ke-35 juga melahirkan rumusan Kepribadian Muhammadiyah, yang dikerjakan oleh suatu tim dipimpin oleh KH Faqih Usman.
- Diadakan Kursus Kader Pimpinan Muhammadiyah seluruh Indonesia utnuk menggairahkan kembali gerak perjuangan Muhammadiyah.
- Surat kabar Utusan Melayu mengabarkan bahwa di Kuala Lumpur telah berdiri pusat Pergerakan Muhammadiyah yang bertujuan sebagai pusat penyiaran dan pendidikan Islam se-Tanah Melayu. Meskipun secara organisatoris eksistensinya berada di luar persyarikatan tetapi anggaran dasarnya hampir sama dengan Anggaran Dasar Muhammadiyah.
- Pada masa kepemimpinan Ahmad Badawi, diperkenalkan metode KOKAM dalam administrasi. Tercatat jumlah anggota Muhammadiyah sebanyak 185.119, ranting 2.300, cabang 712, sedangkan daerah-daerah mulai dari Aceh sampai Nusa Tenggara tercatat 36 perwakilan daerah. Setelah Irian Barat kembali ke pangkuan RI mulai terlihat pengaruh Muhammadiyah di Fakfak, Kotabaru, Sorong Besar, Sorong Raja Empat, dan Manokwari yang dimotori oleh Ibrahim Bauw Radja Rumbeti serta pejabat daerah dan pegawai negeri yang menjadi anggota Muhammadiyah.
- Dikeluarkannya dokumen “Kebijaksanan Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1962-1965 dan 1965-1968” yang memberi gambaran tentang interaksi Muhammadiyah di dalam percaturan politik nasional. Kebijakan tersebut lebih merupakan kebijakan politik Muhammadiyah dalam menetapkan kebijakan untuk beradaptasi dan berinteraksi terhadap persoalan-persoalan politik yang timbul.
1963
- Nasyiatul ‘Aisyiyah diberi status otonom lepas dari ‘Aisyiyah.
- Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah resmi berdiri pada tanggal 31 Juli 1963/10 Rabi'ul Awal 1383 H, dengan tokohnya antara lain: A.Dimyati, M.Wahib, M.Djuraimi, M.Syamsuddin, Djarnawi Hadikusuma, HR.Hadjid, M.Barie Irsjad, Achmad Djakfar, Moh. Dalhar Suwardi, M.Slamet, M.Zundar Wiesman, Anis Susanto, Irfan Hadjam, M. Djakfal Kusuma, M. Sobri Ahmad, M.Rustam Djundab. M. Fahmie Ishom, Suharto Sujak, Ajib Hamzah. Tapak Suci adalah peleburan dan kelanjutan dari Paguron di Kauman yang telah berdiri sejak tahun 1925 di Kauman.
- Ahmad Badawi diangkat menjadi Penasehat Pribadi Presiden di bidang agama.
1964
- Atas jasa-jasanya KH. Fakhruddin dalam perjuangan, Pemerintah RI memberinya penghargaan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional berdasarkan keputusan Presiden RI no. 162/1964.
- 14 Maret/29 Syawal 1384. Berdirinya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)(Fathoni, 101).
- Penangkapan dan penahanan HAMKA hingga 1966, Hamka dipenjarakan oleh Presiden Sukarno karena dituduh pro-Malaysia. Dipenjara beliau menulis Tafsir al-Azhar yang merupakan karya terbesarnya.
- Untuk mengimbangi kegiatan Internasional yang sudah menjurus ke kiri, umat Islam mengadakan Konferensi Islam Asia Afrika (KIAA). Konferensi pendahuluan dilaksanakan pada tanggal 6 – 22 Juni 1964 di Jakarta, sedang Main Conference (Konferensi utamanya) diselenggarakan di Bandung dari tanggal 6 – 14 Maret 1965. Tokoh Muhammadiyah seperti: KH.A.Badawi, KH Farid Ma'ruf, H.Marzuki Yatim, masuk dalam susunan delegasi Indonesia. Sedangkan Drs. Lukman Harun duduk sebagai Wakil Sekretaris merangkap anggota "Pratical Working Comite" untuk delegasi Indonesia,. H.S. Prodjokusumo duduk di dalam sekretariat panitia penyelenggara dan ketua seksi pengerahan massa bersama Drs. H. Muhammad Suwardi. Massa umat Islam terdiri tua-muda, pria-wanita, baik pada waktu penyambutan di Jakarta, Bandung, dan kota lainnya seperti Yogyakarta. Penyambutan dan ta'aruf pembukaan KIAA, umat Islam melambaikan bendera Merah Putih dan bendera negara-negara peserta KIAA, sambil menyerukan takbir.
- Tapak Suci tampil pertama kali dalam Ta’aruf Pembukaan Kongres Islam Asia Afrika di Kepatihan, Yogyakarta.
- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri, yang pada awalnya merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta.
1965
- Munas I Nasyiatul ‘Aisyiyah. Hadir di sana perwakilan dari 33 daerah dan 166 cabang.
- Muktamar ke-36 Muhammadiyah di Bandung, memilih kembali KH.A.Badawi.
- 16 Agustus, Badan Koordinasi Amal Muslimin terbentuk. Muhammadiyah merupakan nsalah satu organisasi pendukung utama di antara 16 organisasi yang tergabung dalam badan itu.
- Tapak Suci berdiri di Jember, Jawa Timur, sebagai keluarga Tapak Suci pertama di luar Yogyakarta, dengan tokohnya: H.Syech Abussamad Alwi, Buchory Achmad, dan Hadiningram.
- Bertempat di Gedung Muhammadiyah di Jl.Limau, Jakarta Selatan, Komando Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Muhammadiyah yang disingkat KOKAM, berdiri tanggal 1 Oktober 1965. Sejak itu, di setiap cabang Muhammadiyah segera dibentuk KOKAM yang bertanggung jawab atas keselamatan jiwa anggota dan keluarga Muhammadiyah. Seluruh pimpinan cabang setiap hari harus memberikan laporan ke Markas Besar KOKAM di Jl. Limau Kebayoran Baru, dan mengadakan kerjasama yang sebaik-baiknya dengan kekuatan-kekuatan yang anti Gerakan 30 September, disamping siap dan waspada menghadapi segala yang terjadi guna membela agama, negara dan bangsa.
1966
- Konpernas I Tapak Suci tahun 1966 di Yogyakarta. Seragam Tapak Suci dibakukan dan dikukuhkan menjadi Seragam Tapak Suci.
- Sukarno mengatakan dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams, “Yang senantiasa menjadi keinginanku ialah agar peti matiku diselubungi dengan panji Islam Muhammadiyah” (hal. 459).
- 15 Agustus, Syukuran pembebasan tahanan politik Islam di Mesjid Al Azhar. Acara dipimpin Prof. Dr. Hamka. Setelah keluar dari penjara, Hamka diangkat sebagai anggota Badan Musyawarah Kebajikan Nasional, Indonesia, anggota Majelis Perjalanan Haji Indonesia dan anggota Lembaga Kebudayaan Nasional, Indonesia.
1967
- Tapak Suci menyelenggarakan Kejurnas pertama di Jember, Jawa Timur.
- Pejabat Presiden saat itu, Soeharto, memberikan sambutan pada Pembukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah, bulan Juli 1967 di Jakarta.
- Pada Sidang Tanwir Muhammadiyah tahun 1967 di Gedung Pesantren 'Aisyiyah, Kauman, Yogyakarta, Tapak Suci Putera Muhammadiyah ditetapkan sebagai organisasi otonom ke-11 Muhammadiyah.
- Muktamar ke-37 Muhammadiyah di Yogyakarta, mantan Menteri Agama KH. Faqih Usman terpilih sebagai Ketua. Namun baru sepekan menjabat, beliau wafat. Lantas kedudukannya digantikan oleh KH.AR Fahruddin hingga 1990. Semasa hidupnya, Faqih Usman bersama Hasan Basri (mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia) dan Anwar Haryono (mantan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia) mengirim nota politik kepada pemerintah Orde Baru (dikenal dengan Nota KH. Faqih Usman), yang berisi permintaan agar Pemerintah Orde Baru merehabilitasi Masyumi sebagai partai terlarang.
- Ahmad Badawi diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung.
1969
- Keputusan Tanwir tahun 1969 di Ponorogo menetapkan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.
- Kantor pengurus pusat Muhammadiyah awalnya berada di Yogyakarta. Namun pada tahun 1970, komite-komite pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan kesejahteraan berpindah ke kantor di ibu kota Jakarta.
1970
- Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah awalnya hanya berada di Yogyakarta saja. Namun pada tahun 1970, berdiri Kantor Perwakilan PP.Muhammadiyah di ibukota Jakarta, komite-komite pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan kesejahteraan berpindah ke kantor ke Jakarta.
MIR