KETAPAKSUCIAN-2

 KETAPAKSUCIAN-2 untuk Remaja/Dewasa, berisi tentang:

  1. Muqaddimah Tapak Suci
  2. Jurus Tapak Suci
  3. Mars dan Hymne Tapak Suci
  4. Ujian Kenaikan Tingkat
  5. Sejarah Tapak Suci-2


*****

MUQADDIMAH 
TAPAK SUCI 
PUTERA MUHAMMADIYAH

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dialah Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya);tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya lah apapun yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apapun dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi (Singgasana) Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan (hanya) Dialah (Allah) yang Mahatinggi lagi Mahabesar".

(Al Baqarah: 255)

 

"Dan bersiaplah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi, dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang, (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh-musuh Allah dan musuh-musuhmu berserta orang-orang (manapun) selain mereka, yang kamu tidak mengetahuinya (memperkirakannya); sedang Allah (saja) yang mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu, dan kamu tidak akan dianiaya (dizalimi)".

(Al Anfaal:60)




*****

JURUS TAPAK SUCI


Jurus TAPAK SUCI terangkum dalam 8 (delapan) kelompok jurus yang namanya diambil dari nama flora dan fauna.
Delapan Jurus TAPAK SUCI itu adalah:
1. Bunga Mawar.
2. Katak.
3. Naga.
4. Ikan Terbang.
5. Merpati.
6. Lembu.
7. Rajawali.
8. Harimau.




*****

MARS TAPAK SUCI 

Cipt . A. Mukhlas, MA



Baju serta celana merah tampaknya gagah
Tapak Suci Putera Muhammadiyah
Dengan Iman serta Akhlak
Tapak Suci menjadi kuat

Mengabdi kepada Allah Bangsa dan Negara
Membela keadilan merata
Cinta damai dan kasih sayang
Utamakan persaudaraan

Reff :
Bina olahraga sebagai sarana
Temu krida antar pemuda
Walaupun berbeda namun satu jua
Dibawah panji Islam mulia
2x

Setia serta patuh menjalankan ibadah
Tapak Suci Putera Muhammadiyah
Dengan ikhlas serta percaya
Kepada diri sendiri

Bersama tapak suci kubawa dan amalkan
Islam agama allah nan suci
Dengan iman nyinar di dada
Kusebarkan islam didunia

Reff 2 :
Siapkan fisikmu siapkan mentalmu
Bukalah dalam rohanimu
Panjatkan doamu Allah ya Tuhanku
Berikan kekuatan padaku
2x

*****

HYMNE TAPAK SUCI

Perguruan Tapak Suci tumpuan generasi
Ciptakan insan terpercaya
Berfungsi sebagai da'i dengan olahraga serta beladiri

Majulah, majulah
Tapak Suci Jaya

Perguruan Tapak Suci penarik generasi
Cintai seni beladiri budaya bangsa kita
Dasar landasannya bisa dijalankan

Iman dan akhlaqnya
Memancar di dada



*****

UJIAN KENAIKAN TINGKAT

Ujian Kenaikan Tingkat adalah serangkaian proses pengujian yang wajib diikuti oleh anggota sebagai satu-satunya syarat dan sarana yang absah untuk menduduki tingkat pendidikan selanjutnya. Kenaikan tingkat di TAPAK SUCI tidak diperoleh melalui pemberian pelatih, penghargaan pimpinan, perolehan medali tingkat nasional/internasional, kenaikan tingkat strata pendidikan formal, dan lain sebagainya. Sesuai dengan filosofi "adu kaweruh"dan "pembuktian", Ujian Kenaikan Tingkat adalah sarana untuk melakukan uji ilmu (kompetensi) dan pembuktian keilmuan, bukan pembuktian prestasi yang sifatnya relatif. 

Maka syarat seorang anggota untuk dapat mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat pada setiap jenjang terdiri dari 2 syarat, yaitu : (1). Syarat Ketuntasan Materi: yaitu telah tuntas menguasai materi pendidikan pada tingkatannya, dan, (2). Syarat Waktu: yaitu telah menduduki tingkat saat ini sekurang-kurangnya dalam kurun waktu tertentu.

Ujian Kenaikan Tingkat Siswa dilakukan setelah yang bersangkutan menduduki tingkat sabuk saat ini sekurang-kurangnya selama 6 bulan, tingkat Kader sekurang-kurangnya selama 1 tahun, dan tingkat Pendekar sekurang-kurangnya selama 2 tahun. Walaupun syarat waktu telah terpenuhi, namun apabila syarat ketuntasan belum terpenuhi, yang bersangkutan tetap tidak layak diajukan untuk mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat.

Adapun setiap jenjang harus dilakui dan dilalui secara runtut (berurutan), tidak dibenarkan dengan cara lompat-lompat jenjang. Jauh ataupun dekat jaraknya, kaya ataupun miskin, tidak bertitel ataupun bertitel, patuh pada ketentuan yang telah digariskan sejak perguruan dirintis oleh para sesepuh.

Atribut tingkat pendidikan berupa Sabuk Ketingkatan dan Ijazah Ketingkatan yang diterbitkan langsung oleh Pimpinan Pusat TAPAK SUCI.




*****

SEJARAH SINGKAT TAPAK SUCI-2


Perguruan TAPAK SUCI merupakan peleburan dari 3 perguruan sepuh (pendahulu), yaitu Kauman/Cikauman, Siranoman, dan Kasegu. Ketiga perguruan tersebut terkait erat karena sama-sama berakar dari pencak silat yang dikuasai oleh KH. Busyro Syuhada di Binorong, Banjarnegara, Jawa Tengah. KH.Busyro Syuhada (lahir tahun 1827) adalah seorang ulama ahlussunnah wal jamaáh dan pendekar yang patriotik. Berkali-kali menjadi buronan kolonial Belanda, diriwayatkan bahwa KH.Busyro Syuhada masih keturunan dari Pangeran Diponegoro, seorang ahli perang gerilya dari Pulau Jawa.
 
Murid-murid KH. Busyro Syuhada yang menonjol, diantaranya: 

·         Achyat, kemudian dikenal sebagai KH. Burhan (Banjarnegara).

·         M.Yasin, kemudian dikenal sebagai KH. Abu Amar Syuhada (Banjarnegara).

·         Kakak beradik A.Dimyati dan M.Wahib (Kauman, Yogyakarta).

·         Soedirman (Cilacap), yang kemudian dikenal sebagai Panglima Besar Jenderal Soedirman.


Murid-murid KH.Busyro Syuhada tersebut adalah perintis dari TAPAK SUCI. Melalui murid-murid tersebut, kelak berdiri Perguruan Kauman (Cikauman) oleh A.Dimyati dan M.Wahib pada tahun 1925, Perguruan Siranoman oleh M.Djuraimi dan M.Syamsuddin pada sekitar tahun 1930, dan Kasegu oleh M.Barie Irsjad pada sekitar tahun 1957.  Achyat, M.Yasin, dan Soedirman, masing-masing dapat saja  menggunakan haknya untuk menerima murid dan membuat perguruan pencak, namun pada kenyataannya bahwa seluruhnya melebur dan menitipkan cita-cita luhur melalui perguruan yang berinduk dari A.Dimyati dan M.Wahib. Hubungan dari Perguruan Kauman, Siranoman, dan Kasegu itu adalah hubungan antara perguruan induk dengan perguruan turunan, dimana seorang murid harus lulus dari perguruan yang lebih muda  untuk dapat melanjutkan ke perguruan yang lebih tua.

Pada sekitar tahun 1962, muncul gagasan untuk meleburkan ketiga perguruan itu menjadi satu perguruan yang merupakan wadah pemersatu seluruh murid-murid KH.Busyro Syuhada dalam bentuk  satu aliran dan perguruan tunggal. Pendekar Besar M. Wahib pun merestui berdirinya satu perguruan yang menyatukan seluruh perguruan di Kauman. Restu diberikan dengan pengertian perguruan nanti adalah kelanjutan dari Perguruan Kauman yang didirikan pada tahun 1925 yang berkedudukan di Kauman.  Pendekar M. Wahib mengutus 3 orang muridnya, Pendekar M. Syamsuddin mengirim 2 orang muridnya, dan M.Barie Irsjad mengutus 4 orang muridnya untuk menyiapkan segala sesuatunya untuk mendirikan perguruan yang dicita-citakan itu.

Perguruan TAPAK SUCI berdiri pada tanggal 10 Rabi'ul Awwal 1383 H / 31 Juli 1963 di Kauman, Yogyakarta. Motto Tapak Suci : "Dengan Iman Dan Ahlak saya menjadi kuat, tanpa Iman dan Ahlak Saya menjadi lemah". Pada waktu deklarasi, digariskan bahwa; (1) Tapak Suci berjiwa ajaran KH. Ahmad Dahlan; (2) Keilmuan Tapak Suci metodis dinamis; (3) Keilmuan Tapak Suci bersih dari syirik. Nama Perguruan dirumuskan dengan mengambil dasar dari ajaran KH.Busyro Syuhada, sehingga ditetapkanlah nama TAPAK SUCI. Tata tertib upacara disusun oleh Moh. Barie Irsyad. Anggaran dasar disusun oleh M.Rustam. Doa dan Ikrar disusun oleh H. Djarnawi Hadikusuma. Lambang Perguruan diciptakan oleh M. Fahmie Ishom. Lambang Anggota diciptakan oleh Suharto Sudjak. Lambang Tim Inti Kosegu dibuat oleh Ajib Hamzah. Bentuk dan warna pakaian ditentukan oleh M. Zundar Wiesman dan Anis Susanto.

Pada tahun 1964 secara de facto Tapak Suci adalah bagian dari Gerakan Muhammadiyah. Hal ini karena anggota Tapak Suci merupakan putera-puteri (kader) Muhammadiyah. Karena sifatnya yang adaptif, terbuka, dan merakyat, Tapak Suci akhirnya cepat berkembang ke daerah-daerah. Apalagi kehadiran Tapak Suci dibutuhkan untuk membentengi kaum muslim dari ancaman komunis.

Pada sekitar tahun 1965, Perguruan Guntur di Jember, Jawa Timur, yang dipimpin oleh H.Syech Abussamad Alwi, Buchory Achmad, dan Hadiningram, bergabung memperkuat Perguruan Tapak Suci.Kemudian tercatat para ahli bela diri di daerah yang berasal dari kalangan Muhammadiyah kemudian bergabung dengan TAPAK SUCI, antara lain: Ismail Fadhillah (Situbondo), M. Chusnan David (Surabaya),  Yeye Bandiya (Jabar), disamping ahli-ahli beladiri lainnya dari seperti Tan Fung Wiek (Jakarta, aliran Tiongkok), yang setelah masuk Islam kemudian berganti nama menjadi M.Anas.

Kejuaraan Nasional Tapak Suci pertama kali diadakan pada tahun 1967, di Jember, Jawa Timur. Aturan yang ditetapkan adalah full-body contact, yang mana setiap anggota tubuh adalah sasaran yang sah untuk diserang, kecuali mata dan kemaluan karena dapat mengakibatkan kematian. Pada Kejurnas I di Jember itu pun sudah diperlombakan pencak silat seni, yang mana yang dilombakan adalah Kerapihan Teknik Permainan.

Sejak berdiri, Tapak Suci  telah memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, susunan pengurus, program kerja, dan pergantian kepemimpinan secara periodik, sehingga dengan demikian  Tapak Suci merupakan perguruan yang sistem-sentris--bukan perguruan yang personal-sentris. Tapak Suci dibangun dengan jiwa persaudaraan dalam ketaqwaan. Tapak Suci tidak bersifat feodalistik yang dimana kedudukan diwariskan karena keturunan darah, bukan pula organisasi yang tanpa bentuk, dan bukan pula merupakan organisasi politik. Selain itu, Tapak Suci terbuka dengan identitasnya sebagai Putera Muhammadiyah.

Pada tahun 1967, TAPAK SUCI secara formal menjadi organisasi otonom yang ke-11 dari Persyarikatan Muhammadiyah. Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah adalah organisasi yang berinduk kepada Persyarikatan Muhammadiyah, dan diberikan hak untuk mengatur rumah tangganya sendiri.

Pada MUNAS IPSI tahun 1968, Perguruan TAPAK SUCI diundang dan didudukkan sebagai satu dari 10 (sepuluh) Perguruan Historis IPSI, atas jasanya sebagai perguruan yang menopang tegak berdirinya PB. IPSI yang saat itu sedang kritis keadaannya.

*****






Jan 2012