Perguruan Tapak Suci bernama lengkap Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah, disingkat TAPAK SUCI. Sebagai perguruan pencak silat yang mewariskan ilmu dan seni beladiri tradisional yang bernilai luhur, Tapak Suci menyatakan identitasnya dengan terbuka kepada para pengikutnya dan masyarakat umum.
Sejak Perguruan Kauman (cikal bakal Tapak Suci) berdiri, telah digariskan dengan tegas dasar yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua murid-muridnya, yaitu:
- Pencak Kauman, berlandaskan Al Islam dan berjiwa ajaran KH.Ahmad Dahlan, membina pencak silat yang berwatak serta berkepribadian Indonesia, bersih dari sesat dan sirik.
- Mengabdikan perguruan untuk perjuangan agama serta bangsa dan negara.
- Sikap mental dan gerak langkah anak murid harus merupakan tindak-tanduk Kesucian.
Sudah menjadi kenyataan bahwa sejak belum menjadi Tapak Suci, cikal bakal paguron ini telah terbuka menunjukkan identitasnya. Dan setelah Tapak Suci berdiri, secara patriotik identitasnya ini diperlihatkan melalui badge PUTERA MUHAMMADIYAH, yang harus tersemat di baju seragam Tapak Suci. Hal ini berlandaskan kepada apa yang Allah perintahkan dalam firmanNya: "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya”. (QS. Al-Isra’ : 36).
Tapak Suci tidak menyembunyikan identitasnya kepada
masyarakat, apalagi kepada para pengikutnya. Tapak Suci tidak ber-taqiyyah, merahasiakan, berpura-pura, menyamar, atau berbohong
tentang jati dirinya.
Dengan identitasnya itu Tapak Suci menyambung ikatan persaudaraan muslim. Walaupun dalam rimba pesilatan bisa muncul berbeda aliran dan perguruan silat, namun persaudaraan yang diutamakan adalah persaudaraan dalam tali akidah Islam, bukan persaudaraan yang mengaku-ngaku Islam, yang berpura-pura Islam. Hal ini sesuai firmanNya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,......” (Q.S. Ali ‘Imran ayat 103).
Dengan identitas yang demikian itu maka terbuka dan jelas bagaimana keruhanian dan nafas kebatinan dalam Tapak Suci. Kebatinan Tapak Suci adalah Ketauhidan kepada Allah SWT semata, Sang Pemilik Segala Alam, satu-satunya penguasa di lautan, di sungai, di muara, di gunung, lembah, sumur, goa-goa yang gelap bahkan di kuburan, satu-satunya penguasa baik di bumi maupun di langit dan pada apa yang ada diantara langit dan bumi. DIA lah satu-satunya yang pantas dan berhak untuk dipuja-puja dan dipuji. DIA lah pemilik 99 nama. Tapak Suci tidak memuja unsur api, unsur angin, air, tidak memuja matahari dan bulan, dan tidak mempraktikkan zen, tao, dan lain-lain. Ketauhidan, itulah satu-satunya landasan ruhani Tapak Suci. Jika ada yang mengatakan ilmu bela diri tidak perlu landasan ruhani, maka berarti yang ia ketahui barulah silat ragawinya saja karena belum tahu akan aspek spiritual (mental).
Sesepuh Tapak Suci telah menggariskan kepada seluruh pewarisnya untuk senantiasa mengabdikan perguruan untuk perjuangan agama serta bangsa dan negara. Pengabdian di Tapak Suci bukan untuk berbangga-bangga diri, sibuk menjaya-jayakan perguruan, membesar-besarkan nama perguruan, mensakralkan sosok atau benda tertentu, atau mengkultuskan guru besarnya atau pendirinya, apalagi sambil meremehkan perguruan-perguruan lainnya. Sebaliknya justru wajib mengabdikan perguruan ini untuk yang lebih besar, yaitu agama, bangsa dan negara. Hanya Allah semata yang patut dibesarkan, dijaya-jaya, digadang-gadang. Bertapak suci, artinya membesarkan nama Allah dan senantiasa mengingat-Nya. Hal ini telah Allah firmankan pada Q.S. Al Baqarah: 152: “Ingatlah kepada-Ku niscaya Aku mengingatmu, dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kamu sekalian kufur”.